Sabtu, 20 Agustus 2011

Menjaga Rahasia

Memegang teguh suatu rahasia adalah sikap yang sangat sulit dipegangi di masa sekarang. Maka alangkah baiknya jika anak-anak kita sudah terdidik dengan sikap itu sejak kecil. Sifat kanak-kanak yang melekat, seperti keingintahuan yang besar, tentu saja menjadikan upaya itu tak mudah. Sehingga teladan orangtua menjadi hal yang sepatutnya dilakukan.
Gosip, layaknya sesuatu yang mudah ditemui. Satu rahasia yang semestinya tersimpan rapi pun begitu mudah dibongkar melalui jalan ini. Tak hanya diminati oleh kaum ibu, anak-anak pun banyak menggemarinya. Tatkala duduk-duduk bersama teman, tak jarang berbagai obrolan meluncur tanpa terasa. Sampai hal yang semestinya tak disampaikan pun akhirnya terungkap. Terkadang disertai bumbu, “Ssst… tapi jangan bilang siapa-siapa, ya! Ini rahasia!”
Hal tercela yang dianggap biasa. Orangtua yang mendengar atau menyaksikan anak-anaknya melakukan seperti ini pun tak bereaksi. Wallahul musta’an …
Padahal tidak demikian yang ada dalam kehidupan para pendahulu kita yang shalih. Mereka begitu kukuh memegang sesuatu yang disebut rahasia. Barangkali perlu kita lihat, bagaimana putri Rasulullah n, Fathimah x memegang rahasia sang ayah, sampai waktunya dia bisa mengungkapkannya. Aisyah x mengisahkan:
أَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ تَمْشِي كَأَنَّ مِشْيَتَهَا مَشْيُ النَّبِيِّ، فَقَالَ النَّبِيُّ: مَرْحَبًا يَا ابْنَتِي، ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِيْنِهِ -أَوْ عَنْ شِمَالِهِ- ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيْهَا حَدِيْثًا فَبَكَتْ، فَقُلْتُ لَهَا: لـِمَ تَبْكِيْنَ؟ ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيْهَا حَدِيْثًا فَضَحِكَتْ، فَقُلْتُ: مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ فَرَحًا أَقْرَبَ مِنْ حُزْنٍ، فَسَأَلْتُهَا عَمَّا قَالَ. فَقَالَتْ: مَا كُنْتُ لِأُفْشِيَ

Jumat, 19 Agustus 2011

Penta Boyz

Penta Boyz, grup musik acapella berasal dari Jakarta yang digawangi lima personel membuktikan bahwa akapela mampu bersaing dengan musik band. Penampilan mereka yang hanya mengandalkan suara mulut itu ternyata mampu membuat penonton terpana menyaksikan keterampilan masing-masing personel memadukannya menjadi musik yang harmoni.
Kelima personel Penta Boyz itu adalah Armando Zidane yang dipercaya membuat suara bas, Marta Dinata (bariton), Indra Gunawan (sopran), Joka Tatarang (bariton), dan Ronie Harvey M. (tenor).
Kehebatan mereka dalam beracapella ternyata tidak hanya terfokus pada satu aliran musik, karena lagu “Sepasang Mata Bola” karya Ismail Marzuki yang beraliran keroncong pun dilahapnya dengan manis. Belum puas dengan pop dan keroncong, mereka kemudian menjajal lagu “Kopi Dangdut” beraliran dangdut kental, dan lagu itu juga dimainkannya dengan sangat baik yang disambut dengan tepuk tangan penonton.
Menurut Armando, salah satu personel Penta Boyz, masyarakat Indonesia sepertinya belum terlalu akrab dengan jenis musik tersebut, sebab musik band memang lebih banyak tampil dan dikenal.
“Di luar negeri, musik ini justru banyak diminati, karena kami juga pernah mengikuti ajang perlombaan akapela tingkat dunia di Rumania dan tampil sebagai juara,” kata personel yang dipercaya menghasilkan suara bas itu.

Kamis, 18 Agustus 2011

Biografi Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz


Syaikh Bin Baz, menurut Syaikh Muqbil Bin Hadi Al Wadi’i, adalah seorang tokoh ahli fiqih yang diperhitungkan di jaman kiwari ini, sebagaimana Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani juga seorang ulama ahlul hadits yang handal masa kini. Untuk mengenal lebih dekat siapa beliau, mari kita simak penuturan beliau mengungkapkan data pribadinya berikut ini.
Syaikh mengatakan, “Nama lengkap saya adalah Abdul ‘Aziz Bin Abdillah Bin Muhammad Bin Abdillah Ali (keluarga) Baz. Saya dilahirkan di kota Riyadh pada bulan Dzulhijah 1330 H. Dulu ketika saya baru memulai belajar agama, saya masih bisa melihat dengan baik. Namun qodarullah pada tahun 1346 H, mata saya terkena infeksi yang membuat rabun. Kemudian lama-kelamaan karena tidak sembuh-sembuh mata saya tidak dapat melihat sama sekali. Musibah ini terjadi pada tahun 1350 Hijriyah. Pada saat itulah saya menjadi seorang tuna netra. Saya ucapkan alhamdulillah atas musibah yang menimpa diri saya ini. Saya memohon kepada-Nya semoga Dia berkenan menganugerahkan bashirah (mata hati) kepada saya di dunia ini dan di akhirat serta balasan yang baik di akhirat seperti yang dijanjikan oleh-Nya melalui nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam atas musibah ini. Saya juga memohon kepadanya keselamatan di dunia dan akhirat.
Mencari ilmu telah saya tempuh semenjak masa anak-anak. Saya hafal Al Qur’anul Karim sebelum mencapai usia baligh. Hafalan itu diujikan di hadapan Syaikh Abdullah Bin Furaij. Setelah itu saya mempelajari ilmu-ilmu syariat dan bahasa Arab melalui bimbingan ulama-ulama kota kelahiran saya sendiri. Para guru yang sempat saya ambil ilmunya adalah:
1. Syaikh Muhammad Bin Abdil Lathif Bin Abdirrahman Bin Hasan Bin Asy Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, seorang hakim di kota Riyadh.
2. Syaikh Hamid Bin Faris, seorang pejabat wakil urusan Baitul Mal, Riyadh.
3. Syaikh Sa’d, Qadhi negeri Bukhara, seorang ulama Makkah. Saya menimba ilmu tauhid darinya pada tahun 1355 H.

Selasa, 16 Agustus 2011

urat Dari Gaza: "Jangan Lupakan Kami; Kalianlah Yang Kami Miliki Sekarang"

urat Dari Gaza: "Jangan Lupakan Kami; Kalianlah Yang Kami Miliki Sekarang"


Selasa, 08/06/2010 18:40 WIB (Era Muslim)


Ummu Taqi, seorang ummahat dari Gaza, Palestina diwawancarai oleh Islam Channel beberapa waktu lalu. Setelah wawancara, Ummu Taqi menulis sebuah surat dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, surat ini ditujukan kepada kaum Muslimin di seluruh dunia. Berikut isi suratnya:

Assalamualaikum,

Saudara dan saudari yang saya sayangi, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengirimkan pesan dari para muslimah di Gaza. Silakan dengarkan situasi kami dan beritahu semua orang.

Situasi yang kami hadapi sangat mengerikan namun iman kami alhamdulillah kuat, walaupun kami tidak

Untuk mu para ikhwan yg sholeh....

Untuk mu para ikhwan yg sholeh....
Engkau sudah tahu bahwa hati kami (akhwat), begitu lembut dan mudah tersentuh...
Lalu kenapa engkau masih sebarkan pesona mu, kata-kata gombal mu dan janji2 manis mu yang membuat sarang racun dihati kami (akhwat).....Tidak kah engkau paham???????????

Wahai ikhwan yg sholeh....
Jangan pernah engkau mengucapkan kata cinta jika engkau tak mampu untuk mengikat kami (akhwat) dengan ikatan suci, karena cinta begitu suci nan indah tuk sekedar di nodai

Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan (QS.AS SAFF:2-3)

Wahai ikhwan yg sholeh.........
jika engkau benar2 mencintai kami (akhwat), hentikan kegombalan mu
dan datanglah ke taman hati kami (akhwat), dan khitbah lah kami, dan ucapkanlah kata cinta itu dalam ikatan suci (pernikahan) di hadapan para malaikat langit..........

“Dan hendaklah menjaga kesucian dirinya, orang-orang yang belum mampu menikah, hingga Allah mengayakan mereka dari karuniaNya”(An Nur 33)

cinta

Adab bergaul dalam Islam telah diatur sedemikian rupa sehingga bagi insan yang mampu dan mau berpikir, tidak akan terjerumus dalam nafsu birahi yang mendorong terjadinya perzinaan. Bukankah Allah SWT secara jelas memperingatkan manusia yang sedang mabuk cinta dengan firman-Nya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”( QS 17:32)?
Fenomena yang terjadi dikalangan remaja saat ini sudah jauh meninggalkan konsep taaruf. Dengan mengatas namakan cinta, tidak sedikit orang yang terbius dalam pergaulan tanpa batas. Cipika-cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri) sudah diklaim sebagai hal yang wajar dalam hubungan lawan jenis. Remaja yang tidak melakukan aktivitas ini dalam masa pacaran dianggap kuno dan katrok (meminjam istilah Thukul Arwana). Jika hal ini berlanjut, setan yang terus menguntit dengan leluasa memainkan jurus-jurus mautnya untuk menyesatkan anak adam ke lembah neraka. Hari ini pegang tangan, besok cium pipi, kemudian cium bibir dan cium yang lain-lain. Apakah ini yang namanya cinta? Sungguh naif bagi mereka yang mengartikan cinta sedangkal itu. Cinta yang seyogyanya mampu menuntun kepada bahtera kebahagiaan, justru dibelokkan arah menuju lorong penyesalan. Kenikmatan semu sesaat terlalu murah untuk digadaikan dengan hakikat kelezatan cinta yang bersifat abadi.

Setan pun tertawa karena berhasil membalas dendam sejarah dan sukses menjalankan misinya. Di sisi lain, manusia yang menjadi korban cinta fatamorgana ini akan menghabiskan masa hidupnya dengan rasa bersalah dan penyesalan yang tak berujung. Secara fisik memang tak terlihat, namun dalam ruang batin dan psikis, luka ini tak akan sembuh seiring dengan berakhirnya waktu.

Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan Permasalahan dan Kiat-kiat Menghadapinya

Persiapan Pra Nikah bagi muslimah .
Seorang muslimah sholihah yang mengetahui urgensi dan ibadah pernikahan tentu saja suatu hari nanti ingin dapat bersanding dengan seorang laki-laki sholih dalam ikatan suci pernikahan. Pernikahan menuju rumah tangga samara (sakinah, mawaddah & rahmah) tidak tercipta begitu saja, melainkan butuh persiapan-persiapan yang memadai sebelum muslimah melangkah memasuki gerbang pernikahan.

Nikah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat penting, suatu mitsaqan ghalizan (perjanjian yang sangat berat). Banyak konsekwensi yang harus dijalani pasangan suami-isteri dalam berumah tangga. Terutama bagi seorang muslimah, salah satu ujian dalam kehidupan diri seorang muslimah adalah bernama pernikahan. Karena salah satu syarat yang dapat menghantarkan seorang isteri masuk surga adalah mendapatkan ridho suami. Oleh sebab itu seorang muslimah harus mengetahui secara mendalam tentang berbagai hal yang berhubungan dengan persiapan-persiapan menjelang memasuki lembaga pernikahan. Hal tersebut antara lain :

A. Persiapan spiritual/moral (Kematangan visi keislaman) Dalam tiap diri muslimah, selalu terdapat keinginan, bahwa suatu hari nanti akan dipinang oleh seorang lelaki sholih, yang taat beribadah dan dapat diharapkan menjadi qowwam/pemimpin dalam mengarungi kehidupan di dunia, sebagai bekal dalam menuju akhirat. Tetapi, bila kita ingat firman Allah dalam Alqurâ’an bahwa wanita yang keji, adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik...." (QS An-Nuur: 26).

NASEHAT PARA PENCARI ILMU

DARI
( Imam Al Ghazali )

Ketahuilah, salah seorang murid Al Ghazali yang telah menyertai gurunya selama bertahun-tahun bertanya-tanya kepada dirinya. Ia berguru, menemani dan melayani gurunya dalam waktu yang cukup lama. Berbagai ilmu dan pengalaman spiritual telah diperolehnya, tetapi ia masih merasa ragu terhadap dirinya. Ia berkata kepada dirinya, "Saya telah membaca berbagai macam ilmu. Usiaku habis untuk belajar dan mengumpulkan bermacam-macam ilmu. Hingga sekarang saya tidak mengetahui ilmu yang mana yang bermanfaat bagiku dan menemaniku kelak di alam kubur. Saya juga tidak tahu ilmu mana yang tidak bermanfaat bagiku sehingga saya harus meninggalkannya. Padahal Rasulullah saw. telah berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung denganMu dari ilmu yang tidak bermanfaat."

Ia terus berpikir dan berpikir sampai akhirnya memutuskan untuk menulis surat kepada gurunya, Al Ghazali. Ia mengadukan kepadanya kegelisahan hatinya dan meminta nasihat. Ia memang mengaku sudah banyak memperoleh pelajaran dari gurunya, tetapi yang dicari belum ditemukan. Salah satu ucapan yang disampaikan kepada gurunya adalah sebagai berikut: "Beberapa buku karangan Syekh, seperti Kitab Ihya’ dan kitab-kitab yang lain memang sudah menjawab masalah saya. Akan tetapi, maksud saya di sini adalah agar Syekh menuliskan untuk saya nasihat yang tertulis hanya dalam beberapa lembar kertas. yang saya bisa membawanya sepanjang hidup saya dan mengamalkannya."
Kemudian Al Ghazali menulis jawaban. Surat itu kepada muridnya sebagaimana berikut.

Ilmu adalah Untuk Diamalkan

SUKA DUKA PERJUANGAN BERSAMA AL-QURAN (part 2)

Sejak hari itu juga, kesehatanku suka labil dan suka kumat2an, bahkan sudah hampir setiap hari aku merasakan kesakitan di sekujur tubuhku, setiap jam, setiap menit dan setiap detik…Bertahan !!!...aku tetap bertahan, tetap berusaha menghafal, tetap muroja’ah, tetap mengikuti shalat QL berjamaah (1juz), meski terkadang tubuhku tak sanggup berdiri lama, disebabkan nyeri di tulang belakangku dan nyeri dada…
Hari demi hari ku lalui perjuangan melawan sakitku ditemani sahabat sejatiku Al-Qur’an, tidak mudah teman, menghafal sambil menahan sakit yang menjalar disekujur tubuh,..sore itu aku sedang futur..Semangat kendur, capek…ya aku lelah dengan keadaan tubuh yang sakit2an ini, emosi ku pun membuncah…..



“ALLAH……………………………………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ALLAH…….AKU LELAH….!!!!!! “Teriiiaaaak ku lantang di lantai 2, di ruangan kosong yang masih di renovasi itu membuat suaraku bergema…Sepi !! tak ada satu orang pun di ruangan itu..
Sambil memukul-mukul dinding, tanggis ku menjadi-jadi…….sambil menahan sakit, air mata ku tak mampu ku bendung lagi, mengalir deras membasahi jilbabku……(sudah menjadi kebiasaanku ketika aku tak mampu lagi menahan rasa sakit, hanya tanggis yang bisa aku lakukan)

“Ya Allah nisa,..anti kenapa?? Sakit lagi?? “, tiba2 Ami sudah ada disampingku..
Aku tak menjawab, hanya tanggis yang terdengar…

Ku tatap dalam wajah Ami, mulut ku mulai membuka “tinggalkan ana sendirian disini, please, ana pengen sendirian,jgn khawatir…ana baik2 aja”, pintaku pada Ami

Sudah puas dengan tanggisku, aku bergegas turun ke bawah, mengikuti shalat magrib berjamaah…

SUKA DUKA PERJUANGAN BERSAMA AL-QURAN (Part 1)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.(QS. Al-Ankabut:2-3)

Uhh…uhh…uhh..ku hembuskan nafas perlahan-lahan sambil mengelus2 dada ku, merenungi makna ayat 2-3 dari surat al ankabut yang dari tadi aku pelototi, dalam..!! makna yang sangat dalam..”Apa iya aku sedang di uji Allah??” “rintih ku dalam hati..
Rasanya aku belum sanggup dengan ujian Allah ini, ya terhitung bulan Maret 2011 yang lalu aku sakit2an…

Bermula…dari 2 minggu setelah aku mendapat SIM (Surat Izin Menghafal) dari ustadzah2 ku, aku terbaring sakit, awalnya aku kira hanya demam biasa bila minum paracetamol, 2-3 hari bisa langsung sembuh..Tapi aneh, sakit ku malah menjadi2, tulang belakang ku sakit, disertai nyeri pada persendian, hampir aku tak mampu berdiri..
Walhasil, hari ke 5, aku sembuh…Subhanallah, Allah mengirimkan kesembuhan lewat teman2 seperjuangan ku dalam menghafal Alquran, mereka selalu siap sedia jika penghuni rumah alquran sakit, baik dari madu, minyak but2, habasauda, dan bekam..

JAWABAN KUIS

Disebutkan dalam sebuah hadits, seperti tercantum dalam Faydhul Qadiir, bahwa yang membuat rambut Rasulullah SAW beruban adalah Surah Hud, Al-...Waqi`ah, Al-Mursalaat, An-Naba', dan At-Takwir.

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menulis: Ibnu Abbas ra. berkata bahwa tidak ada ayat yang lebih berat dan sukar dilakukan selain ayat yang terletak di surah ini (Surah Hud ayat 112). Dan inilah ayat yang membuat rambut nabi beruban: فَاسْتَقِمْ كَماَ أُمِرْتَ. Ayat ini adalah perintah Allah swt kepada Nabi Muhammad saw untuk tetap istikamah.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat yang berkata kepada beliau: “Rambut engkau cepat sekali beruban,” rasul menimpali pernyataan tersebut, “Surah Hud dan saudara-saudaranya-lah yang telah membuat rambutku beruban.”

Imam Al-Qusyairi dalam kitabnya, Ar-Risalah Al-Qusyairiyah, mengatakan, “Istikamah adalah tingkat derajat kemuliaan semua perkara. Dengan istikamah, akan diperoleh kebaikan-kebaikan. Barangsiapa tidak menjadi orang yang istikamah, maka usaha dan kerja kerasnya menjadi sia-sia belaka.”

Menghafal alquran

Diantara sebab penundaan dalam menghafal adalah :
1- Merasa bahwa menghafal itu adalah pekerjaan susah dan menjenuhkan.
2- Bacaan Al-Quran yang belum standar tingkat kefasihannya.
3- Belum saatnya untuk menghafal.
4- Saat mau menghafal kondisi badan kurang baik.
5- Sudah banyak orang yang menghafal Al-Quran.
6- Tidak tau dari mana mulai menghafal.
7- Saat ini belum ada keinginan untuk menghafal.
8- Saat ini banyak sekali kesibukan.
9- Sedang dead line dengan tugas-tugas kuliah atau kantor dll.
10- Saat ini waktunya kurang tepat untuk menghafal.
11- Acara televisi dengan tema yang hangat saat ini.

Oleh karena, diantara yang harus dilakukan oleh orang yang sudah punya azam kuat untuk menghafal adalah :

1-      Harus merubah sifat menunda untuk menghafal Al-Quran.

Al-Quran yang Suci untuk hati yang bersih

Ketika membaca atau menghafal al-Qur'an, bagaimana suasana hati anda? Jika anda merasa tenang, nyaman dan bersemangat setelah mempelajarinya, maka berbahagialah dengan kondisi itu. Saat itu hati dan jiwa anda sedang mendapatkan sebuah kelembuatan dari Allah yang Maha Kuasa dan pemilik kitab suci al-Qur'an ini.
Sebaliknya, apabila ketika membaca, menghafal atau memahami isinya, anda menjumpai ketidaknyamanan, lidah terasa berat melantunkan bacaannya serta hati tidak konek dengan isinya, waspadalah terhadap hati anda itu. Jangan-jangan kondisi hati sedang bermasalah. Atau pikiran dan jiwa anda sedang mengalami kelemahan iman.

Terus terang, membaca dan mempelajari al-Qur'an saat ini bisa dikatakan tidaklah mudah seperti yang dibayangkan. Perlu keseriusan dan pendampingan guru pembimbing. Hanya orang-orang yang memiliki niat yang mulia dan sadar akan urgensi tilawah al-Qur'an sajalah yang bisa melaksanakannya.

Selain itu, yang paling perlu kita perhatikan sebelum jauh-jauh belajar al-Qur'an, adalah memahami bahwa AL-QUR'AN ini adalah wahyu Allah yang abadi lagi suci. Se-Suci dan se-Mulia zat Allah yang menurunkannya. Dan wahyu yang suci itu tentunya sulit untuk menembus hati yang kotor dan rusak karena noda maksiat dan dosa. Taubat, istighfar dan kembali kepada jalan Allah adalah solusi yang terpenting.

Seringkali kita terlalu banyak mengeluh akan kesulitan belajar al-Qur'an yang agung ini. Tehnik demi tehnik sudah kita baca dan kita pelajari. Dari yang klasik sampai yang modern. Tapi tetap saja semua itu seakan tidak berarti sedikitpun untuk memotivasi tekad kita untuk terus bangkit dan belajar. Padahal sebenarnya bukan kendala itu yang menjadi masalah. Itu hanyalah masalah ekstern yang masih bisa dicarikan jalan keluarnya. Tapi yang paling menjadi masalah utama adalah masalah intern. Masalah hati dan kondisi hati serta jiwa kita.

Hati Yang Bersih Tidak Akan Pernah Puas Dengan Al-Quran

Sahabat mulia Rasulullah saw Utsman bin Affan ra pernah berkata:
"Apabila hati kalian bersih, niscaya kalian tidak akan pernah puas dengan al-Qur'an."
Sebagai seorang muslim, membaca Al-Qur'an adalah sebuah amalan utama dalam hidup ini. Dengan belajar dan mengajarkan Al-Qur'an, seorang muslim akan selalu konnek (terhubung) dengan Allah swt. Dalam hal dan aktivitas apapun itu. Karena hidupnya tidak akan pernah mulus dari berbagai persoalan yang melingkupinya, maka berinteraksi secara baik dan erat dengan Al-Qur'an seakan tidak terhindarkan lagi. Apabila hati sudah terhubung dengan kekuatan Allah, Insya Allah segala persoalan dan hambatan hidup akan mudah dan mendapat kemudahan dari-Nya.

Tapi, pada kenyataannya interaksi itu tidak selalu berjalan sebagaimana mestinya. Ada saja kendala yang menghadang. Dan itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia harus bangkit untuk mencarikan solusinya. Seorang muslim sejati, niscaya akan segera bangkit dari kebingungan. Dia akan 'curhat' dan mengadu kepada Tuhannya, bukan kepada selain-Nya. Ia sadar bahwa kembali kepada hakikat belajar al-Qur'an sebagai sarana berkomunikasi paling efektif adalah solusi yang terbaik.

Hati yang kotor VS Al-Qur'an yang suci

Maksiatnya si Penghafal Alquran

Penghafal Alquran adalah orang2 pilihan di antara hamba2 Allah. Mereka bagaikan pasukan elit dan khas, sebagai pasukan khusus pengawal Alquran, dan dengan kemuliaan, keberkahan atau pahala yang ”elit” atau ”khas”. Karena ke elitan mereka ini, maka setan yg menggoda penghafal alquran bukanlah setan yg suka menggoda preman2 jalanan, tentunya setan2 yg ”elit” juga yg bertugas menggoda si penghafal alquran. Maksiatnya si penghafal alquran bukanlah dalam bentuk seperti rampok, maling atau mencuri. Kemaksiatan demikian tdklah mempan bila setan menggoda dlm bentuk maksiat tersebut. Maksiatnya si penghafal alquran adalah saat dia menggunakan waktunya dg kesia-siaan, saat dia melewati hari2nya tanpa muroja’ah (menggulang hafalan), dan saat dia melewati malam2nya tanpa tahajud.

Dan apabila seorang penghafal alquran mendirikan shalat kemudian dia membacanya siang dan malam hari, maka dia akan selalu mengingatnya, dan apabila dia tdk melakukannya maka dia akan melupakannya. (HR.Muslim)

Bila datang kesempatan, maka pergunakanlah ia sebaik2nya
Karena akhir setiap yg bergerak adalah ketenangan
Jgn kamu lalai melakukan kebaikan saat ada kesempatan
Krn km tdk tahu kapan kesempatan itu akan kembali (syair)

Benarkah?

Ada yg bertanya periwayat hadis"“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; Tidak berma’fan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. Maka Rasullah pun mengatakan Aamin sebanyak 3 kali....siapa ya?


Jawabannya:
Sebenarnya itu doa dr malaikat jibril, hadits di ats tdk ada di kitab2 tapi  ada hadits yg serupa seperti hadits yg diatas dan ada riwytnya. hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (3/192) dan Ahmad (2/246, 254). Terdapat pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254)

“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Ketika pilihanku selalu di tolak kedua ortu

Sebut saja namanya Zahra (bukan nama sebenarnya), Zahra adalah gadis yang sangat taat kepada kedua orang tuanya. Zahra sangat mencintai Islam dan ingin mendalami Islam lebih dalam. Walau sebenarnya tidak ada keluarganya berasal dari  santri, tapi Zahra punya keinginan setamat SD ingin masuk pondok pesantren lalu kuliah ke Al Azhar university mesir. Tapi sayang, keinginan itu tidak terwujud karena ayah dan ibunya tidak menyetujui nya, ayah nya ingin Zahra menjadi dokter, sehingga tanpa sepengetahuan Zahra dan bermusyawarah terlebih dahulu, Zahra sudah di daftarkan ke SMP negeri yang ternama. Zahra hanya pasrah, walau sebenarnya dia tidak suka, dia berusaha untuk ikhlas menerima ketetapan Allah ini. Sempat terpikir dalam benak Zahra ingin menjadi anak asal-asal saja di sekolah, tapi...apalah guna baginya, semua itu tdk akan bisa membuat ayahnya luluh. Zahra berbeda dg anak2 yang lain, yg menjadi stess dan menjadi anak ugal-ugalan bila berbeda pendapat dg ortunya. Karena Islam lah yg membuat Zahra tetap taat pada ortunya.Dlam usahanya tetap belajar ikhlas, Zahra termasuk anak yg berprestasi di sekolah, juara umum selalu dia dapatkan. Hingga, akhirnya Zahra memang harus mengubur dalam2 cita2nya ingin kuliah ke Al azhar. Dia diterima di universitas sriwijaya fakultas kedokteran. Hari demi hari ia lalui sambil mengobati hati yang sempat terluka. Suatu saat, Zahra sempat berta’aruf dengan ikhwan yng msih kuliah di LIPIA Jakarta, akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tapii....lagi2 saat ikhwan ini datang ke rumah Zahra, hendak meminang Zahra. Kedua orang tua Zahra menolak mentah2, hanya alasan ikhwan itu belum punya pekerjaan tetap. Ternyata kedua ortu Zahra ingin anaknya menikah dengan laki2 yg bekerja di Pertamina, sebagaimana Ayah Zahra bekerja.
Untuk kedua x nya Zahra harus ikhlas menerima keputusan itu, ia menanggis dalam sujud2nya, bukan karena sedih tak berjodoh, tapi sedih dengan cara kedua ortunya yang menolak mentah2. Ujian keimanan ini tidaklah membuat Zahra sedih berkepanjangan, dia tetap menghormati ayah dan ibunya. Tiga bulan setelah lamaran,

Selasa, 02 Agustus 2011

Fakta Tentang Ramadhan

1. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada bulan Ramadhan

17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan yang telah mendera bangsa yang mayoritas Muslim ini, peristiwa itu terjadi pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan.

Kemerdekaan ini amatlah perlu untuk kita syukuri, yaitu dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala. Bukan malah mengesampingkan syar’at yang telah ditetapkan-Nya.

2. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan

Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).

Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan di dalamnya.

3. Perang Badar terjadi dibulan Ramadhan