Selasa, 11 Januari 2011

Kegelapan Itu Ada Lima dan Pelitanya Pun Ada Lima.

AL-HAMDULILLAH SEGALA PUJA PUJI SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH S.W.T YANG TELAH MEMBERIKAN BERBAGAI MACAM2 NIKMAT . TERUTAMA NIKMAT IMAN DAN ISLAM.

Shalawat serta salam senantiasa Kita curahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad S.A.W Beserta para sahabat2' serta keluarga dan para pengikut2'nya

Sholallahu alla muhammad sholallahu allahi wassalim wabbarik wassalim allaih.

Allah'huma sholih wassalim wabbarik wassalim allaih . 

Artinya : " Mereka berkata maha suci engkau ya Allah, kami tak ada ilmu kecuali apa yang Engkau ajarkan, sesungguhnya Kamu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ". ( QS : Al-BaQarah 32 )

"Ya Allah, Limpahilah Rahmat ke atas Junjungan Muhammad, yang membukakan apa yang tertutup, yang menamatkan apa yang terdahulu, yang membela kebenaran dengan kebenaran, yang memberi petunjuk kepada jalan-Mu yang lurus.

"Ya Allah, sholawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW, obat dan penawar kalbu, penyehat bada dan penyembuh badan serta sinar dan cahaya penglihatan. Juga kepda keluarga dan sahabat beliau."

Shollahu Alla muhammad Shollahu Allahi wassalim wabbarik wassalim allaih.

Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata,

”Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”

Kegelapan pertama adalah
cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ”Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.

Kedua,
berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha (tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.” (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83) ayat 14.

Ketiga,
kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah, ia akan masuk surga.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulallah, apa wujud keikhlasannya?” Beliau menjawab, ”Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.”

Keempat,
alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga ‘Adn. Mereka kekal di dalamnya.

Kegelapan kelima
adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan yaqin adalah penerangnya.
Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang ghaib, termasuk kehidupan setelah mati (eskatologis). Dengan keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat). Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi di surga.

Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar