Mitos 1 - Saya punya software antivirus. Fiuhh aman deh...
Ini adalah mitos yang paling populer di internet. Ya, sebuah proteksi
antivirus amatlah penting dan dibutuhkan. Tetapi hanya berbekal
antivirus saja tidaklah cukup. Pasalnya virus selalu berkembang dari
waktu ke waktu. Nah yang kita butuhkan adalah tetap mengupdate antivurus
kita secara berkala agar selalu aman. Atau jika kita tak ingin repot,
kita bisa menggunakan antivirus yang memiliki automatic update.
Ke depannya, software antivirus hanya menjanjikan satu jenis tingkat
keamanan (menghentikan virus pada sistem PC kita) saat kita online. Saat
itu teror hacker mulai mengancam, dan sebuah software antivirus yang
belum update, tentu akan sangat mudah untuk disusupi hacker.
Anda hanya membutuhakan sebuah firewall, untuk menghentikan aksi para
hacker menyusupi sistem pada PC kita. Anda tentu tak akan membiarkan
mereka mengambil data pribadi anda bukan? Jadi antivirus saja tidaklah
cukup.
Mitos 2 - Tidak ada data penting di PC saya yang diincar hacker
Beberapa dari kita percaya akan hal ini. Tapi tahukah Anda, bahwa hacker
selalu menginginkan data pribadi yang tersimpan dalam PC Anda.
Hacker dapat mencuri informasi personal pada PC Anda, seperti rekening
bank misalnya. Walau Anda
tidak melakukan transaksi finansial dari
sebuah komputer rumah, para hacker juga dapat mencuri dokumen rahasia
pribadi seperti resume yang disimpan di hard drive. Data dari resume
tersebut seperti nama, alamat, sekolah, dan riwayat pekerjaan itulah,
yang digunakan hacker untuk membobol kartu kredit Anda.
Mitos 3 - Target hacker hanyalah korporasi besar, bukan komputer
rumahan
Hacker pada umumnya selalu mencari celah mudah dalam membobol sistem
komputer. Tentunya komputer rumahan jauh lebih mudah untuk dibobol,
daripada sebuah korporasi besar. Koneksi broadband akan sangat rentan
disusupi hacker. Pasalnya IP address mudah untuk diakses. Jika Anda
termasuk seorang yang selalu menyalakan komputer tiap hari, dan jarang
melakukan update antivirus berkala, maka anda adalah target ideal bagi
mereka.
Di lain pihak, sebuah korporasi besar pasti memiliki IT support yang
tangguh. Dengan kata lain, para hacker menjadi lebih susah untuk
memasuki sistem mereka.
Mitos 4 - Butuh kemampuan teknis yang hebat untuk menjadi hacker
Salah besar. Anda tak perlu menjadi seorang jenius terlebih dahulu,
untuk menjadin seorang hacker. Hacking hanya membutuhkan sedikit
pengetahuan teknis, karena kebanyakan search engine telah menyediakan
'hacking tools' dalam listnya. Tools tersebut kini telah tersedia dan
dapat diunduh dalam beberapa menit saja.
Mitos 5 - Perlindungan dari ISP saya (antivirus dan firewall) sudah
lebih dari cukup
Biasanya ISP (Internet Service Provider) selalu menjanjikan proteksi
bagi para pelanggannya. Beberapa pengguna berpikir hal itu sudah cukup.
Anda dapat menanyakan kepada ISP anda, bagaimana perlindungan proteksi
yang mereka tawarkan. Namun walau perlindungan yang mereka tawarkan
sudah cukup, anda disarankan tetap harus memasang software antivirus
pada komputer rumah.
Mengapa ? Karena saat online, virus sangat rentan untuk masuk sistem.
Pasalnya ISP hanya memproteksi e-mail. Jadi berhati-hatilah saat anda
mengunduh sesuatu.
Mitos 6 - Saya menggunakan dial-up, Jadi tak perlu khawatir soal
hacker
Memang benar bahwa broadband lebih rentan diserang hacker. Dengan
koneksi kecepatan tinggi (broadband) berarti anda memiliki IP yang
statis. Lalu saat hacker mengetahui keberadaan anda, mereka dapat
menyerang kapan saja.
Dengan koneksi yang sedikit lebih lambat (dial-up), IP anda selalu
berubah dari waktu ke waktu. Hal ini sedikit menyusahkan hacker untuk
menyerang.
Untuk itu biasanya mereka menyerang dengan back-door system yang disebut
Trojan, yang memungkinkan hacker mengetahui dimana anda log-in. Saat
anda tanpa sadar membuka Trojan tersebut, maka hacker sudah mengetahui
posisi anda. Dan PC anda memiliki kerentanan layaknya koneksi broadband.
Jadi sama saja antara koneksi broadband ataupun dial-up.
Mitos 7 - Saya pengguna Mac
Pengguna Mac biasanya selalu merasa aman, karena kebanyakan virus hanya
didesain bekerja pada platform Windows. Tapi bagi hacker, hal itu
bukanlah masalah besar. Komputer adalah komputer. mereka tidak peduli
platform apa yang digunakan, karena yang mereka butuhkan hanya sebuah
port terbuka.
Beberapa hacking tools khusus Mac, banyak tersedia di internet. Karena
pada dasarnya OS X adalah berbasis Unix. Komputer berbasis Unix telah
hadir sekian lama, sehingga hacking tools unix pun dapat digunakan pada
platform Macintosh.
sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar