Dulu ketika zaman kakek nenek kita masih muda, seringkali di rak-rak lemari buku mereka ditemukan jejeran buku-buku tebal nan mahal, Encyclopaedia Britannica. Saat ini Encyclopaedia Britannica harus bertarung dengan keras dengan The Encarta Reference Library yang menggunakan media cakram (CD atau DVD), atau yang paling bikin jantung para petinggi Encyclopaedia Britannica kebat kebit adalah munculnya ‘The Baby Boomer' Wikipedia.
Padahal ensiklopedia yang lahir pada tahun 1768 ini ibaratnya tanpa ada sparring partners yang sepadan. Kelahiran teknologi digital yang diikuti dengan booming internet membuat Encyclopaedia Britannica harus mati-matian mempertahankan eksistensinya. Bahkan Robert McHenry, mantan pemimpin redaksi Encyclopaedia Britannica berteriak bahwa menggunakan Wikipedia terasa seperti mengunjungi WC umum. Dan semuanya sepertinya tidak ada gunanya. Dengan jumlah pengakses yang dimiliki wikipedia yang lebih dari 80 juta orang per hari, musykil rasanya Encyclopaedia Britannica akan tetap bertahan hidup, kecuali melakukan reformasi total dari model bisnis yang ada.
Berikut ini adalah sejumlah fakta unik yang berkaitan dengan pertempuran antara Wikipedia dan Encyclopaedia Britannica:
- Sampai saat ini, Wikipedia telah menyajikan sekitar 2.020.000 lebih artikel dalam bahasa Inggris dan lebih dari 3,6 juta lebih artikel dari bahasa lain yang ada di seluruh dunia. Untuk Wikipedia versi Indonesia, telah menyajikan hampir 67 ribu artikel dengan 48 ribu lebih pengguna yang terdaftar. Jumlah ini mengalahkan Encyclopaedia Britannica yang memuat lebih dari 120 ribu artikel online di situsnya, atau The Encarta Reference Library yang hanya memuat sekitar lebih dari 75 ribu artikel.
- Karena sifatnya yang open-content, maka menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, terutama pihak yang menganut ensiklopedia tradisional. Mereka beranggapan bahwa sifatnya yang open-content ini akan merusak isi informasi yang ada, dan cenderung untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan tertentu. Namun, tahukah Anda, bahwa beberapa tahun yang lalu seorang remaja berusia 12 tahun menemukan beberapa kesalahan di Encyclopaedia Britannica, namun perbaikannya baru bisa dilakukan saat ensiklopedia tersebut dicetak ulang. Sedangkan apabila hal tersebut terjadi di Wikipedia, maka perbaikan tersebut dapat dilakukan segera!
- Aturan yang diterapkan oleh pengelola Wikipedia cukup sederhana, yaitu sebuah artikel harus memunculkan sudut pandang yang netral alias tidak memihak, paling tidak bisa diterima oleh semua pihak. Dan dampak dari aturan itu adalah membanjirnya artikel-artikel di Wikipedia hingga sepuluh kali lipat dalam setiap tahunnya! Lebih hebatnya lagi, lebih dari 50 ribu orang telah menulis dan menyunting artikel-artikel tersebut, dan kira-kira sekitar 3 ribu orang bekerja bagi Wikipedia untuk mengedit lebih dari 100 artikel per bulannya. Dan mereka semua itu tidak dibayar alias bekerja secara sukarela!
- Para pengritik Wikipedia ternyata tidak pernah menyerah. Para penganut ensiklopedia tradisional ini menganggap Wikipedia tidak akan mampu membuat standar baku dalam penulisan artikelnya, seperti yang dilakukan oleh ensiklopedia tradisional pada umumnya. Namun kritikan itu dijawab dengan tampilan Wikipedia yang lebih komprehensif. Wikipedia tidak hanya berisi artikel-artikel belaka, tapi juga menyediakan link-link lain dari sumber yang berbeda untuk dijadikan referensi pembanding, sehingga sifatnya lebih kepada peta jelajah. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Wikipedia tidak 100% memberi jaminan akurasi terhadap suatu artikel. Inilah justru kelebihan dari Wikipedia dibanding ensiklopedia tradisional.
- Pertempuran Wikipedia versus Encyclopaedia Britannica ternyata memang sudah mencapai taraf yang ‘kekanak-kanakan'. Coba saja kalau Anda membuka Wikipedia dan mengetikkan kata ‘Encyclopaedia Britannica', maka akan muncul ulasan mengenai ensiklopedia ini. Namun cobalah Anda melakukan hal yang sebaliknya, bukalah situs Encyclopaedia Britannica dan ketikkan nama ‘Wikipedia', maka sampai mati pun Anda tidak akan menemukan arti kata tersebut!
Sumber: Artikel Wynn Quon di Reader's Digest Indonesia, Mei 2006, dan berbagai sumber lainnya.
Sumber gambar:www.enriquedans.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar