Ayat ini turun terkait dengan sekelompok sahabat yang dahulu musyrik dan pernah menyiksa para sahabat karena memeluk Islam kemudian Allah mengampuni mereka dan mereka pun berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian berjihad dan bersabar. Dahulu, ‘Umar ibnul Khaththab dan Khalid ibnul Walid radhiallahu ‘anhuma termasuk mereka yang sangat keras penentangannya terhadap Islam. Maka tatkala mereka telah berislam, keduanya mendahului orang-orang yang lebih dulu berislam dalam melaksanakan ajaran Islam. Dan derajat sebagian orang yang mendahului mereka dalam berislam berada di bawah keduanya dalam hal keimanan dan amal shalih, dikarenakan kesempurnaan jihad ‘Umar dan Khalid terhadap
orang-orang kafir dan pembelaan mereka terhadap Allah dan rasul-Nya. Dan dikarenakan pribadi ‘Umar yang memiliki kesempurnaan dalam hal keimanan, keihlasan, kejujuran, ma’rifah, firasat, dan cahaya, jadilah beliau pribadi yang paling jauh dari hawa nafsu dan memiliki semangat yang paling tinggi untuk menegakkan agama Allah jauh di depan seluruh kaum muslimin selain Abu Bakr radhiallahu ‘anhu.
Seluruh pemaparan ini merupakan salah satu penjelasan yang menerangkan bahwa yang menjadi tolok ukur dalam hal ini adalah kondisi seseorang di akhir hidupnya yang baik bukan kondisi di awal kehidupannya yang buruk.
Majmu’ Fatawa karya Ibnu Taimiyah; Asy Syamilah.
Penerjemah: Muhammad Nur Ichwan Muslim
Artikel : http://www.muslim.or.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar