Arti Hajar Aswad bagi umat Islam
Ada berbagai pendapat atas status dan arti Hajar Aswad bagi umat Islam. Sebagian menganggap bahwa Hajar Aswad tidak berbeda dengan batu biasa. Ketika sayyidina Umar Ibn Khattab mencium Hajar Aswad, beliau berkata di hadapan para mukminin : "Engkau hanyalah sebongkah batu. Andaikan tak kulihat Rasulullah SAW menciummu, maka akupun tak akan pernah menciummu".
Banyak kaum muslimin yang sependapat dengan Umar Ibn Khattab. Mereka menghormati Hajar Aswad dalam makna mengimami Rasulullah SAW. Bukan karena tuah yang dipancarkan oleh Hajar Aswad itu sendiri. Beberapa lainnya menganggap bahwa Hajar Aswad hanyalah sebagai penanda hitungan saat melakukan Thawaf.
Beberapa kelompok muslimin, melangkah lebih jauh lagi dengan mempercayai bahwa Hajar Aswad memiliki kekuatan Supranatural. Mereka percaya bahwa Hajar Aswad diturunkan ke bumi bersamaan dengan turunnya Adam dan Hawa dan memiliki kekuatan magis untuk membersihkan dosa-dosa Adam dan Hawa serta menyerapnya. Itu sebabnya Hajar Aswad yang semula berwarna putih susu berubah warna menjadi hitam karena sepanjang waktu ini, seluruh dosa-dosa manusia yang menciumnya terserap ke dalamnya.
Ada sebagian kecil yang mempercayai bahwa Hajar Aswad hanya bisa menghapus dosa kecil dan pada Yaumil akhir, Hajar Aswad akan bersaksi di hadapan Allah SWT siapa saja yang telah menciumnya. Mungkin ini hanya kepercayaan rakyat setempat saja. Bukan sesuatu yang dipercaya oleh seluruh umat Islam.Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membina Kaabah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Kaabah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bertungkus kumus untuk menjayakan pembinaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.
Dalam sebuah kisah disebutkan apabila pembinaan Kaabah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.
Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."
Asal Usul Hajar Aswad
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?"
Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa sahaja yang bertawaf di Kaabah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan sahaja.
Ada riwayat menyatakan bahawa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.
Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa. Bagi yang ada kelapangan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyengutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah.
Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)."
HAJAR ASWAD JUGA SERING DINAMAKAN TEMPAT BERTEMUNYA BIBIR PARA NABI, ....
SEMOGA KITA SEMUA DIBERI KESEMPATAN KE BAITULLAH.
Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar