Berikut adalah daftar 10 komputer jadul era tahun 80-an
1. Commodore 64
Commodore 64 muncul pada tahun 1982, dengan harga sekitar Rp5,900,000 di
Amerika yang kemudian jatuh menjadi sekitar Rp2juta. Komputer ini
adalah suksesor dari kompputer yang lebih populer VIC-20, yang berhasil
menjual puluhan juta unit. Sebagian karena bukan dijual di toko
komputer, melainkan toko-toko ritel dan toko mainan, dan juga karena
harganya yang lebih murah.
C64 memiliki RAM sebesar 64k dan prosesor 1 MHz, chip audio yang sangat
bagus untuk masanya, dan hadir dengan BASIC yang dibuat didalam ROM.
Untuk harganya, tidak ada yang bisa menandingi C64
setelah harganya
turun menjadi hanya Rp1juta bagi yang mau menukar dengan komputer lama
atau konsol game.
C64 tidak diproduksi lagi sejak 1994. Tapi sekarang sudah tersedia C64
Direct-to-TV yang memiliki berbagai macam permainan didalamnya.
2. Texas Instruments TI-99/4A
Komputer yang diberi nama agak aneh ini berasal dari tahun 1981.
TI-99/4A memiliki fitur CPU 3 MHz 16-bit dan pengaturan RAM yang tidak
biasa, yaitu memori Scratchpad (SPM) sebesar 256byte dan 16k RAM VDP.
TI-99/4A berhenti dipasarkan sejak 1983.
3. Tandy TRS-80
Dikenal oleh para pemilik komputer yang lebih superior sebagai ‘Trash 80
– Sampah 80,’ komputer TRS-80 ini dijual melalui Radio Shack sejak
1977. Fiturnya termasuk CPU 1.77 MHz dan 4k atau 16k RAM (model-model
berikutnya naik hingga 48k), dan dijual seharga sekitar Rp6juta, sudah
termasuk monitor (dulu monitor komputer cukup menggunakan TV).
Meskipun TRS-80 sama sekali bukan sampah dalam artian apapun, ia
memiliki beberapa masalah hardware. Seperti banyak komputer lama yang
menggunakan kaset tape sebagai tempat penyimpanan datanya, TRS-80
memiliki masalah dalam hal menulis dan kadang lambat atau sulit membaca
data dari kaset tape. Pengguna yang sudah terbiasa dengan masalah ini
kadang sengaja menyimpan dua atau tiga salinan kaset tape sebagai
cadangan jika TRS-80 sulit membaca program dari kaset pertama.
Driver floppy disket baru dipasang di komputer-komputer pada 1978.
TRS-80 yang asli tidak diproduksi lagi pada tahun 1981, meskipun
kemudian diikuti model-model seri yang sudah dikembangkan, termasuk
Model 16 yang terbilang bagus, yang dapat menjalankan sistem operasi
Xenix (UNIX versi Microsoft) yang multiuser.
4. Apple IIe
Diperkenalkan pada tahun 1983, komputer ini mendukung CPU 1MHz dan 64k
RAM (dapat ditambah menjadi 1MB). IIe adalah produk andalan dalam seri
Apple II karena sudah mendukung huruf besar dan huruf kecil, memiliki
tujuh lubang ekspansi sebagai tambahan konektor bawaannya dan memiliki
koleksi software yang besar.
Apple IIe adalah komputer yang sangat populer pada jamannya, hingga tidak diproduksi lagi pada tahun 1993.
5. Timex Sinclair 1000
Timex Sinclair 1000 adalah gadget bagus yang dijual terbatas.
Diperkenalkan pada tahun 1982, komputer ini dijual kurang dari Rp1juta
di toko ritel. Namun keyboardnya yang datar justru membuat sulit dalam
mengetik.
Sinclair memiliki CPU 3,25 MHz dan hanya 2k RAM (bisa ditambah menjadi
16k dengan menambahkan Rp500ribu), tapi dia juga kecil dan ringan, hanya
12 ons.
Meski demikian komputer sangat sulit saat dimasukkan program, prosesnya memakan waktu yang sangat lama.
Timex Sinclair 1000 berhenti dipasarkan pada 1983.
6. IBM PCjr
IBM PCjr (‘PC Junior’) adalah komputer yang sangat menyedihkan.
Diperkenalkan pada 1984 dan berhenti beredar pada 1987. Dengan prosesor
4.77 MHz dan 64k RAM, komputer ini adalah alternatif yang lebih murah
dari IBM PC yaitu sekitar Rp650ribu-an.
Banyak pengguna kecewa dengan komputer ini dan lebih memilih IBM PC yang sebenarnya, meskipun harganya lebih mahal.
Bahkan saat harga komputer ini dipotong lagi dalam pemasaran pendidikan
oleh Apple, yang sekaligus menumpang memperkenalkan Apple IIc mereka,
justru mengantarkan PCjr pada akhir pemasarannya.
Fakta menarik: game King’s Quest yang dirilis oleh Sierra On-Line dibuat
khusus untuk PCjr untuk mendemonstrasikan bahwa mesin itu memiliki
grafik yang lebih baik daripada CGA. Tapi akhirnya semua orang justru
lebih banyak memainkan game itu di komputer kloningan PC atau Apple II.
7. Coleco Adam
Coleco Adam diperkenalkan pada tahun 1983 untuk mengukuhkan kesuksesan
konsol game ColecoVision. Meskipun hardwarenya bagus, termasuk CPU Zilog
Z-80 yang berjalan pada 3.58 MHz dan 64k RAM (olus 16k video RAM),
software yang apik seperti sistem operasi CP/M dan dapat memainkan semua
game keluaran ColecoVision, akan tetapi harganya sangatlah mahal.
Pada saat diperkenalkan harganya disebut sekitar Rp5juta-an. Namun naik
menjadi Rp7juta-an, lebih mahal dari Commodore 64 dan IBM PCjr.
Lebih jauh lagi, Adam memiliki sejumlah masalah teknis. Antara lain:
Adam mengalami sentakan energi elektromagnetik pada saat dinyalakan,
yang dapat menghapus isi dari segala macam media yang dapat dipindahkan
didalam ataupun di dekat driver-nya. Lebih buruk lagi, beberapa petunjuk
Coleco justru menginstruksikan pengguna untuk meletakkan kaset tape di
dalam driver sebelum menyalakan komputer.
Permintaan maaf dilayangkan pada para pelanggan mengenai 50% driver
kaset tape-nya yang tidak berfungsi dengan semestinya, mengeluarkan
kasetnya saat tengah diputar yang berakibat merusak drivernya sebab
tidak ada mekanisme untuk mengeluarkan kasetnya, serta kaset tape yang
berputar dengan sangat cepat sekali.
Coleco membuat keputusan yang tidak bisa agar pelanggan menggunakan
printernya untuk menyuplai energi ke seluruh sistem Adam. Maka jika
printernya mengalami kerusakan atau hilang, maka sistem Adam tidak dapat
bekerja.
Tak seperti komputer rumahan pada masa itu, Adam tidak memiliki
penerjemah BASIC yang ditempatkan secara permanen didalam ROM. Tapi dia
justru memfasilitasi dengan prosesor kata, SmartWriter, dan mesin ketik
elektronik bawaan serta sistem operasi Elementary Operating System (EOS)
dan sistem operasi 8kB OS-7 Coleco Vision. Penerjemah SmartBASIC
dihadirkan dalam kaset tape Digital Data Pack sebagai format hak milik.
Begitu dinyalakan dalam mode Word Processor, SmartWriter tidak dapat kembali ke mode mesin ketik tanpa me-reboot sistemnya.
Driver untuk Digital Data Pack komputer Adam, meskipun lebih cepat dan
berkapasitas lebih tinggi daripada driver kaset audio, tapi kurang dapat
diandalkan dan masih tak secepat driver floppy disket. Coleco akhirnya
mengirimkan sebuah driver disket 5¼ inci bermemori 160k untuk menutupi
masalah tersebut.
Meski telah diluncurkan ulang, termasuk sekma fiskal yang memberikan
tabunganan sebesar Rp5juta untuk beasiswa kuliah bagi anak-anak yang
membeli komputernya, Adam tak lagi beredar pada tahun 1985.
8. Commodore Amiga (1000)
Amiga sempat berjaya pada masanya. Dipasarkan sejak 1985 dengan prosesor
7 MHz Motorola 68000 dan 256k hingga 512k RAM (dapat ditambah hingga
8MB).
Tak seperti Commodore 64, Amiga dijual secara eksklusif di toko komputer
untuk menunjukkan keseriusan mesin ini. Dan memang, komputer ini adalah
komputer yang jauh lebih baik dengan sistem audio yang apik, grafik
resolusi dan warna tinggi, software sintesis suara, dan driver floppy
disket 3.5 inci 880k. Ini adalah komputer multimedia sejati.
Harganya juga mahal, dengan harga dasar sekitar Rp12juta-an, dan
Rp16juta untuk mendapatkan monitor sungguhan, jadi tidak perlu lagi
menyambungkannya televisi.
Namanya diubah menajdi Amiga 1000 ketika model-model berikutnya
diperkenalkan, sementara model aslinya tidak lagi dilanjutkan pada 1987.
Namun meskipun Amiga sangat maju melebihi masanya, ia tak sesukses IBM dan Apple dalam hal komersil.
Amiga tetap bertahan hingga masa kini, dan AmigaOne X1000 akan dirilis pada akhir 2011 nanti.
9. Osborne 1
Osborne 1 lebih dikenal untuk urusan bisnis berkaitan dengan susksesornya, Osborne Executive.
Komputer ini dirilis pada tahun 1981 dengan bobot 10,4 kg dan dibanderol
seharga Rp 17juta-an. Dengan layar kecil 5 inci, dua driver floppy
disket, prosesor 4 MHz dan 64k RAM, komputer ini disebut terlalu mahal.
Namun kelebihannya yang utama adalah dia portable.
Osborne 1 tidak lagi diproduksi sejak 1983 dan terkenal dengan sebutan
Osborne Effect, sebuah masalah bisnis dimana jika kita menjual sebuah
produk tapi mengatakan bahwa akan ada yang lebih bagus lagi yang akan
segera keluar, maka orang akan berhenti membeli produk yang saat ini
kita jual untuk menghemat uang dan menunggu model selanjutnya keluar.
Ini memang terjadi pada Osborne, saat perusahaan itu bangkrut pada tahun
1983 setelah media membocorkan informasi mengenai model-model Osborne
selanjutnya, yang diberikan pada mereka oleh perusahaan itu sendiri.
Menariknya, meskipun Osborne Effect disebut sebagai ‘ajaran mutlak’ bagi
banyak industri komputer, tapi ternyata bukan itu alasan sebentar
Osborne Computer Corporation mengalami kebangkrutan. Yang sebenarnya
terjadi adalah, berdasarkan wawancara dengan mantan karyawan Osborne,
Mike McCarthy, mereka kalah saing dengan komputer Kaypro yang memiliki
layar 9 inci dan dijual dengan harga jauh lebih murah.
10. IBMPC 5150
IBM
PC 5150 adalah komputer yang paling banyak dibicarakan orang jika
menyangkut IBM PC yang orisinil. Diperkenalkan tahun 1981, komputer ini
adalah produk IMB di pasaran komputer rumahan dan menjadi juara dalam
pasaran PC dan kloningan-kloningannya yang mendominasi dunia komputer
dalam dekade-dekade berikutnya.
IBM PC 5150 yang asli memiliki prosesor Intel 8088 4.77 MHz dan 16k
hingga 256k RAM, serta dua driver floppy disket. Bisa menjalankan
PC-DOS, CP/M dan BASIC. Mesin utamanya dibanderol dengan harga
mengejutkan Rp15juta-an tanpa driver apapun.
Dirancang oleh skunkworks di Boca Raton, Florida, IBM PC melengserkan
banyak desain IBM sebelumnya, dengan fokus pada konstruksi berkualitas
tinggi. Keputusan rancangan terpentingnya adalah arsitekturnya yang
terbuka, yang artinya perusahaan lain bisa menciptakan hardware yang
bisa cocok dengan mesin komputer IBM.
Tapi yang terjadi malah mereka memutar-balik cara pengerjaan hardware
dan BIOS IBM dan menciptakan komputer kloningan mereka sendiri yang
lebih murah dan terkadang unggul dalam hal teknis. Persaingan ini sampai
membuat banyak komputer lainnya menjadi korban perang antara IBM dan
kloningan-kloningannya.
IBM PC 5150 berhenti beredar pada 1987 namun pengaruhnya tetap hidup bahkan pada komputer Apple Mac.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar