Saya telah menemukan rahasia-rahasia piramida dan bagaimana cara orang
Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia mengangkat batu yang beratnya
berton-ton hanya dengan peralatan yang primitif.” Kalimat terkenal di
atas diucapkan oleh Edward Leedskalnin, seorang misterius yang membangun
monumen yang juga sama misteriusnya, Coral Castle.
Ia lahir di
Latvia, sebuah negara kecil di Eropa. Suatu hari ketika usianya 25
tahun, ia dikejutkan oleh keputusan tunangannya, Agnes, yang berusia 16
tahun yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka hanya satu
hari menjelang hari pernikahan akan dilangsungkan.
Edward yang
patah hati lalu meninggalkan Latvia dan menetap di Amerika. Setelah itu,
ia
menghabiskan sekitar 30 tahun berikutnya untuk membangun Coral
Castle yang termashyur. Di Homestead, Edward melanjutkan pekerjaannya
membangun Coral Castle hingga kematiannya di tahun 1951.
Coral Castle
yang dibangun oleh Edward sejak lama dianggap sebagai salah satu
struktur bebatuan paling menakjubkan yang pernah dibangun pada abad
ke-20. Bahkan sebagian orang menyamakannya dengan Stonehenge. Apa yang
membuat orang takjub adalah kenyataan bahwa Edward membangunnya
sendirian.
Coral
Castle memiliki luas sekitar 4 hektar dan terdiri dari 1.000 ton
bebatuan yang bersama-sama membentuk dinding, ukiran, perabot dan menara
kastil. Hebatnya, batu-batu besar ini disatukan tidak dengan
menggunakan sarana perekat apapun. Mereka hanya ditumpuk dengan
memanfaatkan beratnya untuk menjaganya tetap menyatu. Dan sama seperti
piramida, tumpukan bebatuan ini begitu rapat dan sempurna sehingga celah
antara dua batu tidak dapat ditembus oleh cahaya.
Kehebatan yang
lain dari pekerjaan tangan Edward adalah sejumlah batu-batu vertikal
yang masing-masing memiliki tinggi 2,4 meter dan membentuk perimeter di
dalam kompleks Coral Castle. Masing-masing batu vertikal ini dipotong
dengan presisi yang luar biasa sehingga masing-masing batu memiliki
tinggi yang sama persis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar