Selasa, 15 Mei 2012

Hikmah dari Penciptaan Semut


Semut adalah hewan kecil yang hidupnya biasanya bergerombol. Sepintas adalah makhluk sederhana yang kerjaannya hanya mengerumuni makanan yang manis. Tetapi apa kita bisa belajar dari semut tersebut? Tentunya Allah tidak menciptakan suatu makhluk tanpa manfaat dan pembelajaran darinya.
http://www.ilawati-apt.com/wp-content/uploads/2012/01/belajar-dari-semut-150x150.png
Mari kita bisa belajar dari semut. Semut bisa dijadikan modal motivasi dan renungan . Pembelajaran apa yang dapat kita ambil dari makhluk Allah SWT yang bernama semut.

1. Silaturahmi dan bertegur sapa
Anda mungkin pernah melihat bagaimana semu
t berjalan, sekilas seperti selalu bertemu muka satu sama lain setiap berjumpa. Ternyata semut tersebut sedang bertegur sapa dan bersilaturahmi. Sehingga dalam kehidupannya, semut memiliki cara berkomunikasi yang baik dan tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Menghargai waktu dan produktif
Semut selalu menghargai waktu dan produktif setiap kali bekerja. Sehingga selalu terlihat bekerja dengan baik dan tidak membuang waktu. Nampaknya kita harus mengikuti jejak semut ini.
3. Mandiri dan bekerja sama
Semut bisa hidup sendiri maupun bekerja sama. Setiap kali mereka mendapatkan rezeki mereka selalu berbagi dengan cara memanggil yang lain.
4. Berpikir dan bertindak positif
Semut selalu berpikir dan bertindak positif di dalam menjaga kelangsungan hidupnya.
5. Aktif dan kreatif
Semut selalu aktif dan kreatif dalam meraih impian hidupnya. Mereka selalu aktif dalam bekerja.
6. Komitmen dan konsisten
Anda bisa lihat bagaimana semut berjalan. Terlihat adanya komitmen dan konsisten yang tinggi.
7. Berani dan pantang menyerah
Semut selalu berani dan pantang menyerah, bisa di lihat dari caranya berjalan dan mencari makanan.
Tidak ada salahnya kita belajar dari semut. Karena ternyata semut saja sehebat itu. Ingat lah kalau semua makhluk yang Allah ciptakan itu untuk di ambil pelajaran dan hikmah sesuai dengan firmanNya :
“Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang yang berilmu”. (Q.S. Al Ankabuut : 43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar