Senin, 18 Juni 2012

Grup Neraka Berakhir, Belanda Memalukan




Dua penggawa Belanda, Arjen Robben (kiri) dan Mark Van Bommel 

VIVAbola - Hancur-lebur. Itulah kata-kata yang tepat menggambarkan kisah Belanda di Piala Eropa 2012. Datang sebagai unggulan utama ke Ukraina-Polandia, The Flying Dutchmen malah 'tewas' di babak penyisihan grup.

Sejak awal Belanda memang diprediksi akan kesulitan di Grup B. Sebab, Wesley Sneijder dan kawan-kawan harus bersaing Jerman, Portugal, dan Denmark. Namun, siapa sangka jika Belanda harus tersingkir dengan menampati dasar klasemen tanpa satu poin pun!

Di atas kertas, Belanda sebenarnya lebih kuat dibanding Denmark dan Portugal. Akan tetapi, kedua tim itu mampu membalikkan prediksi dan menjadi batu sandungan bagi Tim Oranye. Denmark di luar dugaan sukses menekuk Belanda 1-0 di laga perdana. Ketika itu, gol semata wayang Tim Dinamit dicetak Michael Krohn-Dehli.

Selang empat hari kemudian, Belanda rontok lagi. Kali ini adalah Der Panzer yang membuat Robin van Persie dan kawan-kawan bertekuk lutut. Belanda menyerah 1-2 di tangan die Mannschaft lewat dua gol Mario Gomez.

Dan pada partai terakhir, Minggu 17 Juni 2012, Portugal melengkapi penderitaan Belanda. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan membungkam Belanda dengan skor 2-1. Tamatlah kisah Belanda di Ukraina-Polandia.

Miskin kreativitas & pertahanan rapuh

Kelemahan Belanda sudah mulai tampak sejak melawan Denmark. Tak ada pola serangan yang jelas dari Mark van Bommel dan kawan-kawan. Kerjasama Arjen Robben, Sneijder dan Ibrahim Affelay dari lini kedua juga kurang optimal.

Lebih parahnya lagi, Van Persie yang jadi ujung tombang terlalu sering membuang peluang. Klaas-Jan Huntelaar yang diharapkan jadi senjata andalan di akhir pertandingan juga tak banyak membantu.

Tak hanya lini depan, lini belakang Belanda juga memprihatinkan. Kebobolan lima gol dalam tiga pertandingan jelas menandakan ada yang salah dengan pertahanan mereka. Saat melawan Portugal terlihat sekali bagaimana keroposnya pertahanan The Flying Dutchmen.

"Kami tidak cukup bagus di turnamen ini. Kinerja kami sangat buruk. Itu sebabnya kami tidak pantas lolos," kata gelandang Belanda, Rafael Van der Vaart, kepada NOS.

Jika kekecewaan dialami Belanda, Portugal dan Jerman justru sedang berbunga-bunga. Keduanya sukses melangkah ke babak perempat final.

”Kami menunjukkan betapa bersatunya kami sebagai sebuah tim. Tidak mudah untuk bangkit setelah memulai turnamen dengan kekalahan. Kuncinya adalah pertahanan dan kerendahan hati kami,” kata gelandang Portugal, Miguel Veloso.

"Ada proses kedewasaan yang terjadi dalam turnamen ini. Kami tidak begitu baik dengan organisasi secara keseluruhan. Tapi, tim ini telah melalui proses pembangunan yang baik," kata pelatih Jerman, Joachim Loew, seperti dilansir BBC.

Kejutan di Grup A

Di Grup A kejutan juga terjadi. Usai laga perdana, banyak yang memprediksi bahwa Rusia dan Polandia akan dengan mudah melenggang ke babak delapan besar. Rusia ketika itu tampil perkasa dengan melumat Republik Ceko 4-1 dan Polandia tampil agresif, meski tertahan Yunani 1-1.

Di laga kedua, Rusia dan Polandia juga masih diunggulkan meski keduanya mendapat hasil seri. Tapi, justru di laga terakhir yang merupakan laga penentuan, keduanya malah kalah. Ironisnya, kekalahan pertama mereka ini langsung membuat keduanya tersingkir.

Dengan skor 0-1, Rusia dan Polandia tumbang di tangan Yunani dan Ceko. Tak heran kekecewaan besar pun dialami ke kedua negara itu. 

"Kami terlihat terlalu percaya diri untuk menang di sini, mungkin seperti itu. Ceko tampil bagus dan memainkan pertandingan yang lebih baik," ucap pelatih Polandia, Franciszek Smuda, seperti dilansir Mirror Football.

Hal senada juga dikatakan pelatih Rusia, Dick Advocaat. "Kami menghomati Yunani. Tapi, mereka sangat sulit untuk dikalahkan," ujar Advocaat.

Menarik ditunggu bagaimana pertempuran di perempat final antara Ceko menghadapi Portugal dan Jerman melawan Yunani. Penasaran? Kita tunggu saja. (ren)

sumbel http://bola.vivanews.com/news/read/3...anda-memalukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar